Sabtu, 10 Mei 2014

1. Apakah yang terjadi setelah kematian?

Penelitian spiritual telah menunjukkan bahwa manusia terdiri dari empat tubuh dasar sebagai berikut:
  • Fisik
  • Mental
  • kausal atau intelektual (kecerdasan)
  • Suprakausal atau ego halus (tak kasat mata)



Gambar di bawah adalah diagram representasi dari terdiri dari apakah manusia.
Subtle body after death
 
Ketika seseorang meninggal, tubuh fisiknya berhenti untuk hidup. Namun, sisa eksistensi atau kesadarannya terus berlanjut. Eksistansi orang tersebut, minus tubuh fisiknya dikenal sebagai tubuh halus (lingga deha) dan terdiri dari tubuh-tubuh mental, kausal (intelek) dan supracausal (ego halus). Tubuh halus ini kemudian pergi ke salah satu dari 13 tempat (alam-alam) eksistensi halus selain alam Bumi.

2. Ke-14 alam-alam/ tempat eksistensi di alam semesta

Ada 14 tempat utama di dalam alam semesta ini. Tujuh (7) dari mereka adalah tempat positif dan tujuh lainnya adalah tempat negatif. Ke tujuh tempat negatif biasanya dinamakan sebagai Neraka (Pataal). Terdapat banyak divisi lainnya di setiap ke 14 tempat tersebut.
Definition of Dharma (Righteousness)Tujuh alam-alam eksistensi positif: Tempat ini ditempati oleh tubuh rohani yang melakukan perbuatan baik dan melakukan praktik spiritual sesuai dengan jalan positif dari ajaran spiritualitas. Dengan jalan positif, kita artikan sebagai orientasi praktik spiritual menuju kesadaran Tuhan atau bersatu dengan Tuhan seutuhnya (Pencerahan). Bersatu dengan Tuhan seutuhnya, adalah tujuan paling utama dalam pertumbuhan spiritual.
Alam Bumi adalah satu-satunya alam fisik eksistensi di alam semesta dan juga merupakan alam eksistensi pertama dalam hirarki alam-alam eksistensi positif di alam semesta.
Tujuh alam-alam eksistensi negatif: Tempat ini kebanyakan ditempati oleh tubuh rohani yang telah melakukan kejahatan serta  melakukan praktik spiritual sesuai dengan jalan yang negatif dari ajaran spiritualitas. Dengan jalan negatif, kita artikan  sebagai orientasi praktik spiritual dengan kekuatan-kekuatan spiritual, misalkan kekuatan supranatural atau ilmu kesaktian. Kekuatan spiritual ini digunakan untuk tujuan yang negatif. Dengan demikian semua tubuh rohani/ halus yang pergi ke salah satu alam-alam eksistensi neraka, menjadi hantu berdasarkan niat-niat jahat mereka.
Lihat di arikel, 'Apakah hantu itu'?
Sub alam eksistensi dari Neraka (Narak): Setiap alam eksistensi neraka (Paataal) memiliki sub/ bagian alam yang dikenal sebagai Narak. Contohnya, alam eksistensi pertama dari Neraka akan memiliki di dalamnya sub alam yang dikenal sebagai Narak pertama. Narak dicadangkan untuk hantu terburuk (setan, iblis, energi negatif, dll) di dalam Neraka. Para hantu (setan, iblis, energi negatif, dll) yang mendiami Narak pertama ini menghadapi hukuman yang lebih parah dan untuk durasi yang lebih lama dibandingkan dengan mereka yang mendiami alam eksistensi pertama dari neraka.
Diagram di bawah ini menunjukkan ke-14 alam-alam eksistensi di Alam Semesta.
Planes of existence - life after death
Penjelasan di balik skema warna yang digunakan
  • Bumi digambarkan berwarna kemerahan karena mewakilkan aksi/ tindakan (yaitu komponen dasar non-fisik/ halus raja), di mana Bumi adalah satu-satunya alam di mana kita memiliki tubuh fisik untuk melakukan sesuatu.
  • Surga telah digambarkan dalam warna merah muda, yang mewakili berlimpahnya kebahagiaan.
  • Kuning mewakili pengetahuan spiritual dan peningkatan dalam komponen dasar halus sattva. Warna kuning Ini akhirnya akan menjadi hampir putih pada tahap tertinggi, yang menggambarkan kedekatan dengan prinsip Tuhan tak berwujud.
  • Wilayah-wilayah Neraka diwakili oleh warna gelap sampai hitam, karena adanya peningkatan dalam komponen dasar non-fisik tama.

3. Surga dan alam-alam eksistensi positif lainnya di Alam Semesta

Heaven and the other positive planes of existence
Catatan (berdasarkan nomor-nomor merah pada tabel di atas) :
  1. Setiap alam eksistensi positif dan negatif di luar batasan alam (fisik) eksistensi Bumi menjadi semakin halus (tak kasat mata) sesuai dengan hirarkinya. Maksud kami dengan 'Halus/ non-fisik' adalah yang melampaui pemahaman panca indera, pikiran dan intelek. Satyaloka adalah yang terhalus, yaitu yang paling sulit untuk dilihat atau dipahami kecuali indra keenam (ESP) tingkat tertinggi telah dicapai.
  2. Akibat kurangnya praktik spiritual, kebanyakan orang di zaman sekarang pergi ke dunia Nether ataupun alam-alam eksistensi Neraka setelah meninggal. Kita biasanya pergi ke dunia Nether setelah kematian ketika proporsi kejahatan (yang timbul akibat perbuatan-perbuatan salah di Bumi) sekitar 30%. Kejahatan, pada umumnya termasuk niat jahat terhadap orang lain dan banyaknya hasrat keinginan seseorang. Di dunia Nether, kemungkinan akan diserang oleh hantu-hantu dengan tingkat yang lebih tinggi dari alam eksistensi lebih rendah di Neraka hampir dipastikan.
  3. Bumi adalah satu-satunya alam eksistensi di mana terdapat suatu penggabungan dari orang-orang dengan berbagai tingkat spiritual. Namun, setelah kematian kita pergi ke alam eksistensi yang sesuai dengan tingkat spiritual kita.
  4. Tingkat spiritual minimum yang diperlukan untuk mencapai Surga setelah kematian adalah 60%. Silakan mengacu kepada artikel, yang menggambarkan apa itu tingkat spiritual dan rincian populasi dunia pada tahun 2006 sesuai dengan tingkat spiritual. Pada dasarnya, dari sudut pandang ilmu pengetahuan spiritual, perbuatan-perbuatan mulia untuk mencapai Surga atau alam eksistensi positif yang lebih tinggi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kesadaran Tuhan. Tiga kriteria berikut dapat diterapkan sebagai acuannya.
    • Tindakan-tindakan yang dilakukan tanpa doership, yaitu dengan pandangan bahwa Tuhan sendiri melakukan tindakan itu atas diri kita dan oleh sebab itu saya tidak dapat mengklaim pengakuan apapun.
    • Dilakukan tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan.
    • Dilakukan tanpa mengharapkan hasil.
      Lebih dari tindakan semata, adalah sikap atau pandangan di balik tindakan tersebut yang lebih diperhitungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar